Kamis, 28 Mei 2020

ASPEK PRODUKSI DAN TEKNOLOGI


ASPEK PRODUKSI DAN TEKNOLOGI
            Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian untuk kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan dijalankan. Penentuan kelayakan teknis atau operasi perusahaan menyangkut hal- hal yang berkaitan dengan teknis/ operasi, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan dalam perjalannya di kemudian hari. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi .
Dalam penyusunan sebuah studi kelayakan bisnis, aspek teknik produksi dan manajemen operasi timbul setelah kegiatan usaha / proyek tersebut mempunyai peluang pasar yang cukup cerah pada masa mendatang. Proses produksi perlu diketahui untuk menentukan jumlah peralatan yang diperlukan, bentuk dan luas bangunan untuk menentukan jumlah investasi, modal kerja, biaya operasi dan pemeliharaan dalam perhitungan analisis kriteria investasi .
Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang akan dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri. Jadi, analisis dari aspek operasi adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan layout serta kesiagaan mesin – mesin yang akan digunakan.
Penentuan lokasi misalnya perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Pemilihan lokasi terdiri untuk kantor pusat, cabang, gudang dan pabrik. Dalam kaitannya dengan studi kelayakan bisnis hal yang paling kompleks dan rumit adalah penentuan lokasi pabrik, mengingat banyaknya pertimbangan yang harus diperhitungkan sebelum suatu lokasi pabrik diputuskan. Pertimbangannya adalah apakah dekat bahan baku atau dekat pasar atau dekat konsumen. Kemudian, dalam melakukan pertimbangan adalah faktor biaya yang harus dikeluarkan untuk suatu lokasi.
Penilaian lokasi pabrik nantinya dapat dilakukan dengan hasil penilaian value, perbandingan biaya, atau analisis ekonomi (economic analysis). Tergantung dari keingian pihak yang melakukannya. Kemudian penentuan luas produksi yaitu berapa jumlah produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan biaya yang paling efisien, sehingga dapat diperoleh profit margin yang tinggi. Demikian pula penentuan layout untuk pabrik yang akan didirikan juga mempertimbangkan banyak faktor. Misalnya, proses produksi yang akan dijalankan. Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah penyusunan perlataan mesin di dalam gedung tersebut. Pilihan yang ada apakah proses layout atau produk layout. Penilaian ini tentunya Studi Kelayakan Bisnis 2 tidak dilakukan secara serampangan tapi, dengan mempertimbangkan faktor           faktor seperti produk yang dihasilkan atau ragam produk.
Selanjutnya adalah pemilihan teknologi melalui proses produksi yang diinginkan, apakah continuous process atau intermitten process. Pemilihan proses produksi biasanya terkait dengan teknologi yang diinginkan apakah padat karya atau padat modal. Untuk negara berkembang seperti Indonesia biasanya lebih diutamakan teknologi padat karya, mengingat tingginya tingkat pengangguran di negeri ini. Terakhir adalah penentuan metode persediaan yang akan diguakan nantinya. Metode persediaan yang akan digunkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Secara keseluruhan aspek operasi ini akan dinilai bekerja secara efisien atau tidak, karena pada akhirnya efisiensilah yang akan menentukan salah satu faktor besar kecilnya laba yang akan diperoleh perusahaan.
Tujuan studi aspek adalah untuk meyakini apakah secara teknis dan pilihan teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak.
A.      Tujuan Aspek Teknis dan Teknologi
Analisis aspek teknis dilakukan untuk menjawab pertanyaan “apakah secara teknis bisnis dapat dibangun dan dijalankan dengan baik?”. Suatu ide bisnis dapat dinyatakan layak berdasarkan aspek teknis dan teknologi jika berdasarkan hasil analisis ide bisnis dapat dibangun dan dijalankan dengan baik. Secara spesifik analisis aspek teknis dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis bertujuan untuk:
1.    Menganalisis kelayakan lokasi untuk menjalankan bisnis.
2.    Menganalisis besarnya skala produksi untuk mencapai tingkatan skala ekonomis.
3.    Menganalisis kriteria pemilihan mesin peralatan dan teknologi untuk menjalankan produksi.
4.    Menganalisis layout pabrik, layout bangunan dan fasilitas lainnya.
5.    Menganalisis teknologi yang akan digunakan.
B.       Hal yang perlu dipahami
1.    Penentuan lokasi bisnis
Lokasi bisnis adalah lokasi dimana bisnis akan dijalankan, baik lokasi untuk lahan pabrik maupun lokasi untuk perkantoran. Namun, pada pembahasan ini kami hanya menekankan pada pembahasan lokasi untuk lahan pabrik.Penentuan lokasi bisnis memang sangat berpengaruh, penentuan lokasi bisnis yang salah akan menimbulkan beban pada perusahaan. Penentuan lokasi bisnis ditentukan oleh beberapa variabel yang dapat digolongkan menjadi variabel primer (utama) dan variabel sekunder (pendukung).
a.    Variabel primer
1)   Ketersediaan bahan mentah
2)   Letak pasar yang dituju
3)   Ketersediaan sumber energi, air dan sarana komunikasi
4)   Ketersediaan fasilitas transfortasi
b.    Variabel sekunder
1)      Hukum, peraturan dan adat istiadat.
2)      Iklim, keadaan tanah dan struktur topografis.
3)      Sikap masyarakat terhadap ide bisnis yang akan dijalankan.
4)      Rencana pengembagan perusahaan pada masa yang akan datang.
5)      Biaya pengerasan tanah.[3]
2.    Penentuan luas produksi
Luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil produksi yang seharusnya diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Luas produksi harus direncanakan secara matang agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Luas produksi berbeda dengan luas perusahaan. Hal ini karena mengukur luas perusahaan tidak hanya diukur dengan pendekatan luas produksi saja, tetapi juga dapat diukur dengan beberapa indikator, yaitu:
a.       Bahan dasar yang digunakan
b.      Barang yang dihasilkan
c.       Peralatan mesin-mesin yang digunakan
d.      Jumlah pegawai yang digunakan.
Perusahaan tidak selalu memaksimalkan luas produksi karena ada faktor-faktor yang membatasi luas produksi perusahaan. Faktor-faktor yang membatasi luas perusahaan dan harus dipertimbangkan dalam menentukan luas produksi, yaitu:
a.       Batasan permintaan pasar
b.      Batasan kapasitas mesin
c.       Batasan jumlah dan kemampuan kerja
d.      Batasan kemampuan finansial dan manajemen
e.       Batasan ketersediaan bahan dasar
f.       Batasan ketersediaan faktor-faktor produksi lain.


3.    Pemilihan mesin peralatan dan teknologi
Pemilihan mesin, peralatan, dan teknologi merupakan hal yang penting. Hal yang perlu dipertimbangkan pada pemilihan mesin dan peralatan, yaitu:
a.       Sesuai dengan teknologi
b.      Harga perolehan
c.       Kemampuan mesin
d.      Tesedianya pemasok
e.       Tersedianya suku cadang
f.       Kualitas
g.      Umur ekonomis
4.    Penentuan layout pabrik dan bangunan
Layout  pabrik merupakan keseluruhan bentu dan penempatan fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalaam proses produksi. Penentuan layout pabrik pada umumnya dilakukan ketika lokasi bisnis (pabrik) ditentukan dengan berbagai pertimbangan.secara umum terdapat tiga macam tipe layout, yaitu:
a.       Layout proses atau fungsional
Pada layout proses mesin-mesin dan peralatan yang mempunyai fungsi yang sama dikelompokan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang tertentu.
b.      Layout produk atau garis
Pada layout  proses mesin-mesin dan peralatan disusun berdasarkan urutan operasi yang diperlukan untuk produk yang akan dibuat.
c.       Layout kelompok
Pada layout kelompok mesin-mesin dan peralatan yang memuat serangkaian komponen yang sama dikelompokkan pada suatu tempat. Layout ini merupakan kombinasi antara layout produk dan layout  proses.
 Masalah Manajemen Operasional
MASALAH MANAJEMEN OPERASIONAL
Manajemen operasional adalah suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi perancanaan, organisasi staffing, koordinasi, pengarahan, dan pengawasan terhadap operasi perusahaan. Operasi ini merupakan suatu kegiatan ( didalam perusahaan ) untuk mengubah masukan menjadi keluaran, sehingga keluarannya akan lebih bermanfaat dari masukannya. Keluaran tersebut dapat berupa barang dan / atau jasa. Tugas menajemen di perusahaan adalaha untuk mendukung manajemen dalam rangka pengambiulan keputusan masalah-masalah produksi/operasi.
Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan, yaitu:
1. Masalah penentuan posisi perusahaan.penetuuan posisi perusahaan dalam masyarakat bertujuan agar keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat dijalankan secara ekonomis, efektif dan efsien.
2. Masalah desain. Masalah desain akan mencakupo perancangan fasilitas operasi yang akan digunakan. Untuk mengatasi masalah ini, hendaknya dilakukan pengambilan keputusan di bidang rancang bangun ( design ) . Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan ini antara lain meliputi; perencanaan letak pabrik, proses operasi, teknologi yang digunakan, rencana kapasitas mesin yang akan dipakai, perencanaan bangunan, tata-letak ( layout ) ruangan, dan linkungan kerja.
3. Masalah operasional. Masalah operasional timbul biasanya pada saat proses produksi sudah berjalan. Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan terhadap masalah operasional ini antara lain : rencana produksi, rencana persediaan bahan baku, penjadwalan kerja pegawai, pengawasan kualitas dan pengawasan biaya produksi.
B. Masalah Proses Produksi Dan Operasi
Persoalan-persoalan dalam proses prosduksi/operasi ternyata cukup banyak dan kompleks. Namun, Persoalan-persoalan itu akan dipilah-pilah, dan disesuaikan dalam studi kelayakan bisnis. Untuk Proses manufaktur, persoalan – persoalan dalam proses tersebut dikelompokan sesuai dengan masalah manajemen operasional diatas, sebagai berikut:
Kelompok Masalah Posisi Perusahaan, persoalan-persoalan utamanya adalah
1.    Pemelihan strategi produksi
2.    Pemilihan dan perencanaan produk
3.    Perencanaan kualitas
Perencanaan Kualitas.
Kualitas produk merupakan hal penting bagi konsumen. Perusahaan hendaknya menentukan suatu tolak ukur rencana kualitas produk dari tiap dimensi kualitasnya. Dimensi kualitas produk dapat dipaparkan berikut ini:
a. Produk Berupa barang
Menurut david garvin, yang dikutip Vincent Gaspersz, menentukan dimensi kualitas barang dapat dilkakukan melalui delapan dimensi seperti berikut ini:
Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karateristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut Features, yaitu aspek performasi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangnya. Reliablility, hal yang berkaitan dengan probablitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula. Confermance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada keinginan pelanggan. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang. Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompentensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subjektif mengenai hal-hal estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari prefensi individual. Fit and finish, suatu sifat subjektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagia produk yang berkualitas.
b. Produk Jasa/ Servis
Zeithaml et. al. mengemukakan lima dimensi dalam menentukan kualitas jasa, yaitu :
Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan. Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap. Assurance, meliputu kemampuan karyawan atas: pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramah-tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberi pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan didalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Dimensi ini merupakan gabungan dari dimensi kompetensi, kesopanan, dan kredibilitas. Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang dibeikan perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menguhubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomonikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelangganya. Dimensi emphaty ini merupakan gabungan dari dimensi Akses, Komunikasi dan Pemahaman pada Pelanggan. Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan frontoffice, tersedianya tempet parkir, kebersihan, kerapihan dan kenyaman , kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan
Kelompok Masalah Desain, persoalan-persoalan utamanya adalah:

1. Pemilihan Teknologi
2. Perencanaan Kapasitas Pabrik
3. Perencenaan Letak Pabrik
4. Perencanaan tataletak ( layout ) pabrik



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN USAHA

BENTUK – BENTUK KEPEMILIKAN USAHA             Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis Pemilihan bentuk kepemilikan bisnis merupakan langkah awa...